Retno merupakan anak Bungsu dari pasangan Burhanudin dan Puji Astuti, sedangkan Gito adalah anak ke Dua dari pasangan Sucipto dan Sarmiati.
Warga menganggap bahwa sosok Burhannudin merupakan tokoh Agama dan juga tokoh masyarakat bagi warga Campang dan sekitarnya, bahkan beliau sering dipanggil untuk mengisi kegiatan pengajian atau biasa disebut ceramah.Jadi tepat jika acara pesta pernikahan putrinya dimeriahkan dengan Hadroh atau Hadrah."kata warga.
,"Burhannudin juga memberikan Tausiyah, didalam Tausiyah Tersebut menerangkan, bahwa Hadrah atau lebih populer dengan sebutan terbangan. Hadroh tak lepas dari sejarah dakwah Islam. Makna hadrah dari segi bahasa diambil dari kalimat bahasa Arab yakni hadhoro atau yuhdhiru atau hadhron atau hadhrotan yang berarti kehadiran.
Namun kebanyakan hadrah diartikan sebaga irama yang dihasilkan oleh bunyi rebana. Dari segi istilah, hadrah menurut tasawuf adalah suatu metode yang bermanfaat untuk membuka jalan masuk ke hati ',karena orang yang melakukan hadrah dengan benar terangkat kesadarannya akan kehadiran Allah dan Rasul-Nya. Seni ini memiliki semangat cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada yang tahu persis, kapan datangnya musik hadrah di Indonesia.
, "Namun hadrah atau yang lebih populer dengan musik terbangan (rebana- bahasa jawa) tersebut tak lepas dari sejarah perkembangan dakwah Islam para Wali Songo.
Lanjut Burhan,"Hadrah selalu menyemarakkan acara-acara Islam seperti peringatan Maulid Nabi, tabligh akbar, Anugerah tahun baru hijriyah, dan peringatan hari-hari besar Islam lainnya. Sampai saat ini hadrah telah berkembang pesat di masyarakat Indonesia sebagai musik yang mengiringi pesta pernikahan, sunatan, kelahiran bayi,acara festival musik Islami dan dalam kegiatan ekstrakulikuler di sekolahan,pesantren, remaja masjid dan majelis taklim."ucap Burhan.
Dalam kesempatan ini, Mempelai juga memberikan sepatah kata kepada orang orang terkasih yang sudah begitu tulus memberikan Doa terbaiknya,wabil khusus tentunya merasa sangat berterima kasih kepada ke Dua orang tua yang sudah menikahkan kami sehingga kami sudah resmi menjadi suami istri. Dengan terurai air mata mempelai mengucapkan terima kasih Bapak, Terima kasih Ibu yang sudah mengajari kami, semoga kelak kami berdua bisa mewujudkan harapan orang tua untuk menjadi keluarga yang Sakinah, Mawadah, Warohmah.
Lanjutnya." Kepada anggota Hadroh AL HIDAYAH, kedua mempelai juga sangat berterima kasih yang sudah ikut serta Syiar di pernikahan kami dengan melalui musik dan lagu lagu religi." Tutupnya.
Editor : Jumadi